Sebelum merancang sebuah program yang handal tentu saja diperlukan perancangan database terlebih dahulu. Jika database yang di bangun tidak tepat akan mengganggu kinerja dari program itu sendiri. Database itu sendiri apa yah? Database adalah kumpulan informasi(singkatnya-pen), untuk mengelola database diperlukan program manajer database atau dikenal dengan nama database management system(DBMS). “Cari tau sendiri yach…apa itu DBMS!!”
Contoh program DBMS adalah:
- Access
- Paradox
- PowerBuilder
- MySQL
- Ms. SQL Server
- Oracle
- Dan lain-lain search aja di Mbah “Google”
Database merupakan kumpulan informasi yang di simpan dalam satu atau lebih tabel yang saling berhubungan/ter-integrasi. Baris dalam tabel berisi satu unit data yang disebut record/tuple, sedangkan atribute dari record disebut field. Pengelolaan database terbagi menjadi dua cara yaitu flat file dab relational(berhubungan). Pada Flat File, data dikumpulkan menjadi satu tabel, besar kemungkinan terjadi masalah seperti redudansi data atau data yang terduplikat karena itulah pengolahan relational lebih baik digunakan dalam perancangan database dengan memecah beberapa tabel sehingga me-minimalisir terjadinya kesalahan.
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk Flat File atau spreadsheet, diantaranya :
- Performance yang di dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan dan memori
- Integritas(keutuhan) data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
- Independensi, perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah dengan penggunaan DBMS.
- Sentralisasi, data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga ke-konsisten-an data yang diakses secara bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet yang tersebar.
- Sekuritas, DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian hak akses kepada pengguna.
Tabel Informasi Pelanggan dan Pesanan
Nama | Alamat | Kota | Jumlah | Pesanan |
MRD | Jl. Beo 99 | Bandung | 6 | Lemari |
FEI | Jl. Kaka Tua 33 | Jakarta | 7 | Kursi |
FTH | Jl. Cendrawasih 86 | Bandung | 8 | Kasur |
MRD | Jl. Beo 99 | Bandung | 3 | Sofa |
Pada Tabel tersebut terdapat penginputan data yang sama berulang-ulang misalnya pengetikan nama, alamat, dan kota dari MRDà inilah yang disebut redudansi data, masalah lain jika alamat MRD berubah maka record yang terkait harus dirubah pula.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka tabel harus dipecah(dekomposisi) menjadi 2 (dua) tabel sebagai berikut:
Tabel: informasi Pelanggan
No. Pelanggan | Nama | Alamat | Kota |
101 | MRD | Jl. Beo 99 | Bandung |
102 | FEI | Jl. Kaka Tua 33 | Jakarta |
103 | FTH | Jl. Cendrawasih 86 | Bandung |
Tabel: informasi Pesanan
No. Pesanan | No. pelanggan | Jumlah | Pesanan |
P001 | 101 | 6 | Lemari |
P002 | 102 | 7 | Kursi |
P003 | 103 | 8 | Kasur |
P004 | 101 | 3 | Sofa |
Catatan: Proses memecah tabel tunggal menjadi beberapata tabel yang saling berhubungan disebut normalisasi.download link dokumen: Pengenalan Database
0 komentar:
Posting Komentar